Indomie dan sambel yang pedas bisa dibilang kayak dua sejoli yang susah banget dipisahkan. Nggak heran sekarang makin berjamuran warung Indomie yang menawarkan sensasi pedas. Salah satu yang teranyar adalah TOT AW yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.

Jadi, ceritanya sekitar minggu lalu saya diajak sama tim Popular, pelopor media gaya hidup pria di Indonesia, buat test food di TOT AW. Kebetulan pemilik dari kafe ini merupakan mantan petinggi di media yang merupakan tempat saya pernah berkarya dahulu kala. Jelek-jelek begini, saya merupakan founder dari website Popular lho… *uhuk! info penting*
Berangkat sore hari dari kantor Popular yang berlokasi di Menara Global ke Kelapa Gading tentu aja butuh usaha tersendiri. Tau sendiri kan, jam-jam segini Jakarta lagi macet-macetnya. Apalagi kebetulan sore itu hujan lagi deras-derasnya. Alhasil, kami sampai ke lokasi, tepatnya Jl. Hibrida Raya QJ9 No.1 sekitar jam 8 malam.
Sekilas TOT AW mengusung konsep interior mirip kantin sekolah TK. Unsur kekanak-kanakan terlihat jelas dari dinding yang bergambar anak kecil yang seolah-seolah dibuat dari kapur tulis. Sementara di sudut lain dindingnya mirip papan tulis yang bertuliskan rumus kimia.

Setelah duduk dan berbasa-basi sejenak, akhirnya kami disodorkan buku menu. Saya sendiri awalnya sempat bingung, karena ada sekitar 20 jenis sambal yang jadi ‘pemanis’ Indomie. Tapi setelah diberitahu kalo sambal yang terpedas adalah Sambal Tahu, maka saya pilih sambal ini, dengan toping bakso.
Eh iya, cara milih menunya juga tebilang unik. Kami disuruh memilih jenis Indomie-nya terlebih dulu, mau TOT Basah (berkuah), TOT Kering (goreng), atau TOT Becek (sedikit berkuah). Setelah itu bisa pilih jenis TOT Topp alias topping yang tersedia, mulai dari telor asin, keju, bakso sampai ayam HK. Kalo merasa ini kurang nampil, bisa ditambahkan TOT Pedes yang berisi 20 jenis sambal, mulai dari Sambal Dabu-dabu, Bawang Merah, Daun Jeruk, sampai Sambal Terasi.

Nggak cuma dari eksterior dan interior ruangannya aja, ternyata konsep kekanakan TOT AW juga ditampilkan lewat penyajian makanannya yang berwadah di ompreng alias tempat makanan yang biasa dibawa anak-anak sekolah. Jujur aja, makan dengan cara ini bikin saya ingat masa dulu sekolah suka bawa ompreng berisi mie goreng atau roti buat bekal makan di jam istirahat.
Begitu ompreng dibuka, Indomie-nya dipelintir dengan sumpit, dan dimasukkan ke dalam mulut…booom! Ada semacam sensasi ledakan di lidah saya. Wah, ternyata unyu-unyu begini, menunya cukup ‘berbahaya’. Rasa pedas dari Sambal Tahu yang menyelimuti permukaan Indomie membuat saya keringetan tapi seolah nggak berdaya untuk nggak berhenti melumatnya seluruh isi omprengnya. Nikmat, sedap, penuh keringat.
Eh iya, selain Indomie, TOT AW juga punya beberapa menu lainnya kayak Nasi Pedas, Siomay, dan Roti yang rasanya enak-enak. Kata Joseph Eko, pemilik kafe ini, untuk siomay dan batagor yang disajikan berasal dari Surabaya. Seingat lidah saya, kedua jenis makanan ini enak banget, kulitnya cukup renyah (karena digoreng), dan punya aroma ikan yang kuat tapi nggak bikin enek.
Sebagai penutup, kami mencoba salah satu menu dari TOT Bread, yakni Roti Taro yang ditaburi remahan Oreo. Nggak mau kalah unik dari menu Indomie, menu ini disajikan di atas ompreng berwarna ungu yang juga punya kesan unyu. Rasa manis yang mendominasi roti membuat menu ini terbilang cocok jadi sajian penutup yang berkesan manis.

Berdiri sejak bulan Oktober lalu, TOT AW yang diambil dari kata Totally Awesome, tentunya menambah deretan kafe yang melengkapi wisata kuliner di Kelapa Gading. Kekuatan dari kafe ini nggak cuma dari konsep ruang dan penyajian makanannya aja, tapi juga harganya yang terbilang murah. Bayangkan aja, kamu bisa duduk manis di sini bisa menikmati berbagai menu yang unik dengan harga mulai dari Rp 4 ribu aja.
So, buat yang pengen berwisata kuliner di kawasan ‘mahal’ ini, tampaknya nggak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena harga makanannya nggak mahal. TOT AW lumayan terjangkau buat mereka yang tetap nekat pengen wisata kuliner di tanggal tua tanpa harus kehilangan kesan petualangan akan hal-hal baru.
Rasa: 7/10
Penyajian: 7/10
Lokasi: 6/10
Pelayanan: 7/10
Kebersihan: 8/10