Knives Out: Film ‘Keroyokan’ Terbaik Tahun Ini

Sepanjang tahun 2019, ada beberapa film ensemble cast seperti Once Upon a Timeā€¦ in Hollywood dan Avengers: Endgame. Dari beberapa film yang sudah ditonton, menurut saya yang terbaik adalah Knives Out.

Kenapa? Karena nggak cuma didukung cerita yang penuh dengan kejutan, tetapi juga akting pemainnya yang brilian. Namanya juga film ensemble cast, Knives Out menampilkan deretan nama-nama beken di jagad akting yang reputasinya mentereng di berbagai penghargaan dan perolehan box office. Sebut aja Daniel Craig, Chris Evans, Jamie Lee Curtis, Michael Shannon, Don Johnson, Toni Collete, dan Chrisopher Plummer.

Sekedar informasi, ensemble cast adalah sebuah produksi film yang menampilkan banyak aktor dengan porsi yang sama pentingnya dengan aktor utama. Makanya nggak heran, meskipun pemeran utama di film ini adalah Daniel Craig, namun nama-nama yang disebutkan di atas juga punya peran yang nggak bisa diremehkan. Bahkan, Ana de Armas yang menurut saya masih “anak bawang”, kehadirannya nggak bisa diremehkan dan perannya menjadi kunci utama film ini.

Mengingat film ini terinspirasi dari novel Agatha Christie, saya tadinya mengira setting yang dihadirkan mirip dengan Murder on the Orient Express. Ternyata itu hanya dari sisi fashion, karena setting film ini mengambil zaman sekarang yang sudah ada smartphone, Instagram, dan juga istilah SJW (Social Justice Warrior).

Namanya juga keluarga tajir, hampir semua karakter memiliki selera fashion yang tinggi, kecuali Marta Cabrera yang diceritakan sebagai perawat pribadi Harlan. Ya iyalah, masa perawat bergaya aristokrat sih?

Sekilas sosok Benoit Black mirip sama karakter Hercule Poirot yang jadi detektif di novel Agatha Christie. Daniel Craig kelihatan banget mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai sosok flamboyan ini. Percaya deh, karakter seperti ini nggak bakalan kita jumpai di film-film dia lainnya.

Dibunuh atau Bunuh Diri?

Sebenarnya saya menonton film ini ketinggalan sekitar 10 menit karena kemacetan ibukota yang brutal, di mana banyak genangan di jalan akibat hujan yang deras. Untungnya, 10 menit bukan berarti saya kehilangan banyak cerita, karena dari adegan investigasi yang dilakukan Benoit Blanc mengungkap bagaimana kisah misteri ini dimulai.

Anak, mantu, dan cucu Harlan . Apa benar salah satu dari mereka adalah pembunuh?

Jadi, ceritanya seorang novelis tajir Harlan Thrombey (Plummer) ditemukan tewas meninggal di rumahnya dengan kondisi leher tergorok pisau. Kematian ini terbilang ironis, karena dia baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-85, di mana seluruh anggota keluarganya dari anak, mantu, hingga cucu berkumpul.

Meskipun dugaan sementara kematian itu akibat bunuh diri, namun Benoit yang disewa oleh sosok misterius untuk mengungkap kasus tersebut tidak percaya begitu aja. Dia melakukan penyelidikan dengan menginterogasi satu per satu anggota keluarga Harlan.

Dari sini, isi kepala saya langsung dibuat menebak-nebak apakah Harlan benar-benar bunuh diri atau dibunuh? Karena setiap anggota keluarga punya masalah dengan Harlan, di mana bisa jadi motif. Misalnya aja, Richard Drysdale (Johnson) yang perselingkuhannya diketahui Harlan. Begitu juga Joni Thrombey (Collette) yang ketahuan melakukan mark-up dari uang sekolah anaknya yang dibayarkan Harlan. Tapi ketika diinterogasi Blanc, mereka menutupi fakta yang ada karena takut ketahuan memiliki motif untuk membunuh Harlan.

Suka sama Captain America? Percaya deh, karakter Chris Evans di sini ngeselin banget!

Saya nggak mau cerita terlalu banyak karena nanti dituduh spoiler. Intinya, dengan banyaknya karakter yang tampil di film ini, Rian Johnson selaku penulis dan sutradara mampu mengumpulkan ke semuanya tanpa membuat ceritanya tumpang-tindir nggak beraturan. Para cast memainkan perannya dengan pas, ceritanya berjalan dengan tanpa membuat otak penontonnya kusut karena terlalu banyak mikir.

Meskipun mengusung genre murder-mystery, Johnson membuat film ini tidak menyeramkan dan brutal. Dengan dialog-dialog cerdas yang menyisipkan unsur humor, membuat penontoh hanyut ke dalam konflik cerita tanpa diganggu rasa kantuk karena bosan atau bergidik karena ketakutan hingga di akhir durasi

Seperti halnya novel-novel Agatha Christie, tentu aja Knives Out punya banyak twist yang mencengangkan. Johnson sukses mempercundangi pikiran penontonnya dengan alur cerita yang menjebak. Percaya deh, film ini mind-fuck banget!

Masuk Nominasi Golden Globe

Dengan modal produksi US$ 40 juta, pada pemutaran akhir pekan perdananya di Amerika Serikat, Knives Out mampu mengantongi pendapatan sebesar US$ 26,7 juta pada 1 Desember lalu. Bahkan, jika diakumulasikan secara global, IMDB menyebut film ini telah meraup pemasukan sebesar US$ 187 juta dan pastinya akan terus bertambah, karena masih diputar di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Bukan cuma sukses secara box office, film ini bahkan mendapatkan 3 nominasi Golden Globe 2020 lewat kategori Best Motion Picture – Musical or Comedy, Best Perfomance by an Actress in a Motion Picture – Musical or Comedy (Ana de Armas), dan Best Performance by an Actor in a Motion Picture – Musical or Comedy (Daniel Craig). Dengan adanya nominasi ini, nggak kecil kemungkinan Knives Out juga punya peluang di Academy Awards.

Masuknya Daniel Craig dan Ana de Armas dalam nominasi Golden Globe tersebut tentu aja jadi kebetulan yang aneh. Pasalnya, mereka berdua bakal beradu akting di film James Bond terbaru, No Time To Die, di mana Ana berperan sebagai salah satu bond girl.

Anggap aja peman James Bond dan Bond Girl dapat nominasi Golden Globe!

Dengan kesuksesan secara box office dan kritik, Rian Johnson dikabarkan bakal membuat kelanjutan petulangan Benoit Blanc setelah Knives Out. Namun, dia enggan menyebutnya film itu sebagai sebuah sekuel.

“Saya nggak pernah tertarik membuat sekuel, tapi saya akan melakukan hal yang lebih banyak lewat karakter yang diperankan Daniel. Tapi ini bukan sekuel, ini adalah apa yang dilakukan Agatha Christie dalam membuat misteri baru, lokasi baru, dan segalanya. Ini bakalan keren banget,” ungkapnya ketika diwawancarai Uproxx.

Buat yang sudah nonton Knives Out seperti saya, pastinya senang banget mendengar kabar ini. Sayangnya, Johnson nggak menyebut secara detil kapan film terbarunya ini diproduksi. Jadi, sepertinya kita akan lebih dulu nonton petualangan terbaru Hercule Poirot setelah Murder on the Orient Express di Death on the Nile yang bakal dirilis Oktober 2020 nanti. Nggak sabar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *