Setelah ngehits di social media, akhirnya saya berkesempatan mencicipi kembali Apple Pie McD yang legendaris itu. Kembali? Ya, soalnya saya pertama kali mencobanya di tahun 90-an, ketika Mc Donalds masih dianggap restoran mahal dan mewah.

Ketika mencobanya kembali, saya sebenarnya kurang bisa membandingkan apakah rasa Apple Pie terbaru ini dengan yang pernah saya makan ketika masih bangku SMP. Saya memang kurang bisa menggambarkan detil rasanya pada masa itu. Yang pasti, ketika pertama kali mencobanya saya menyebut makanan ini sebagai ‘risoles manis’, karena memang tekstur dan kegaringannya mirip sama risoles yang biasanya diisi potongan kentang dan wortel.
Ketika pertama kali digigit, rasa manis dari apel Apple Pie McD begitu menggugah lidah, menyatu sempurna dengan ‘kulit’ dan ‘daging’-nya yang renyah dan gurih. Rasanya nyesal betul saya memesannya hanya satu buah saja ketika datang ke McD Tebet. Dengan sedikit malu-malu kucing, akhirnya saya memberanikan diri mengantri lagi buat memesannya sebanyak 2 buah: satu buah di makan di tempat, satu lagi buat di rumah buat jaga-jaga kalo tiba-tiba lapar menghadang.
Harganya memang tergolong murah, cuma Rp 10 ribu aja per buah. Padahal, dulu itu makan di McD adalah sebuah kemewahan pada jamannya dan terasa mahal. Saya sendiri bisa mencicipinya waktu itu karena ditraktir nyokap tetangga saya yang tajir melintir. Sekarang sih McD udah jadi restoran keluarga buat semua kalangan dan harganya juga relatif terjangkau dibandingkan restoran serupa yang membanjiri Indonesia.
Eh iya, ternyata apel yang digunakan buat Apple Pic McD ini bukan apel sembarangan lho. Menurut Sutji Lantyka, Associate Director Communication McDonald’s Indonesia, Apple Pie McD menggunakan apel jenis Pink Lady asal Australia, begitupun dengan adonan pie-nya yang diimpor langsung dari Negeri Kangguru itu.
“Jadi semuanya dibawa ke Indonesia dalam kondisi beku. Kita tinggal goreng aja di sini,” ujarnya seperti dikutip dari Suara.com.
Jadi buat saya yang sejak kecil sudah akrab dengan McD–karena rumah dekat dengan salah satu gerainya–kembalinya Apple Pie seperti nostalgia tersendiri. Sama halnya ketika burger Fillet-o-Fish dimunculkan kembali, rasanya seperti mengulang kerindungan pada masa lalu yang keren. Semua itu seolah ingin saya ulangi lagi, lagi, dan lagi.