Sering lewat Dapoer Ciragil, akhirnya saya berkesempatan mencicipi salah satu menunya: Ayam Bakar. Rasanya mirip Ayam Bakar Kalasan, cuma ini kurang manis. Meski keliatan agak gosong, tapi matengnya pas dan dagingnya lembut banget.
Sambelnya lumayan oke, pedesnya pas. Lalapannnya dari campuran toge, kangkung, ketimun, dan selada yang ditabur kacang goreng. Mirip makan urap sih, cuma tanpa taburan kelapa aja.
Harganya sih memang 2x lipat dari harga menu yg sama di warung kaki lima. Tapi kalo mempertimbangkan rasanya yang enak dan suasananya yang asyik, kayaknya pantas2 aja.
Jangan lupa, ke sini harus dandan yg kece, karena cewek-cewek pengunjungnya bening-bening lho. Apesnya, mereka makan sama pasangannya. Kalopun nggak, ada gerombolan temennya yang kelihatan posesif. Hih!
Sebenernya, agak nggak tega sih review menu ini, karena ini adalah lunch terakhir saya dengan seseorang. So, ini adalah perpisahan yg enak di lidah tapi nggak enak di hati.
Kapan-kapan kalo maen ke Senopati lagi, saya pasti mampir lagi ke sini. Penasaran sama menu sotonya yang kelihatan enak itu. Semoga kali ini dapat jodoh. #eh