Mr Holmes: Potret Kehidupan Masa Tua Sherlock Holmes yang Rapuh

mr-holmes-ian-mckellen

Sebagai pecinta film, agak keterlaluan sih kalo saya justru nggak pernah posting review film lagi di sini. Padahal saya paling rajin lho posting review di Path dan Facebook. Baiklah, demi memeriahkan konten dan memanfaatkan domain blog ini, saya akan kembali menulis review film di sini.

Sebagai film perdana yang saya review dari comeback saya di blog ini adalah Mr Holmes. Kenapa? Karena film ini belum lewat seminggu lalu saya tonton dan masih diputar di bioskop-bioskop tertentu (di Jakarta sih udah ‘almarhum’). Jadi, kalo ada yang merasa terpengaruh review saya dan ingin nonton film ini bisa langsung menuju bioskop terdekat.

Plot

Mungkin banyak orang yang mengira kalo Mr Holmes ini bakal seseru film Sherlock Holmes yang dibintangi Robert Downey Jr. Kalo kamu salah satu dari orang tersebut, siap-siapa aja kecewa. Sepanjang durasi, kamu tidak akan disuguhkan adegan penuh aksi, ledakan, dan tembakan. Yang ada hanya kesunyian karakter Sherlock Holmes yang sudah tua, rapuh, dan sedikit pikun.

Hanya saja, bagi pecinta film drama pasti langsung bakal jatuh hati dengan plot yang ditawarkan Mr Holmes. Meskipun plot agak lambat di awal, justru dialog-dialog cerdas di dalamnya mampu membuat penonton tidak tega untuk menguap karena ngantuk atau meninggalkan kursi sejenak untuk ke toilet.

Dialog yang paling mengena banget adalah ketika karakter Holmes yang diperankan Ian McKellen ngobrol dengan Roger yang diperankan aktor cilik Milo Parker. Obrolannya ringan, seputar lebah yang dipelihara Holmes, tapi justru cukup menjadi wawasan terbaru bagi saya yang awam dengan dunia lebah. Apalagi obrolan ini menjadi salah satu kunci klimaks di jelang durasi terakhir yang kurang lebih menyayat hati. Setidaknya dari obrolan itu saya baru tahu jika lebah dan tawon adalah spesies yang berbeda. Satu lagi: lebah tidak bisa menggigit karena tidak mempunyai gigi. Lah??

mr-holmes-movieYa, Sherlock Holmes di sini memang sudah tua, makanya diperankan oleh Ian McKellen, salah satu aktor gaek berbakat yang dikenal secara mainstream lewat perannya sebagai Magneto di film X-Men. Di usianya yang mencapai 90 tahunan sudah dipastikan fisiknya nggak segesit ketika karakter ini diperankan Robert Downey Jr.

Di masa tuanya, Holmes terkena penyakit dementia alias kepikunan dan hidup menyendiri di sebuah pedesaan terpencil setelah partner sejatinya, John Watson menikah dan memilih hidup bersama istrinya. Di rumah tersebut, Holmes diurus oleh asisten rumah tangga bernama Munro (Laura Linney) yang memiliki seorang anak bernama Roger.

Di rumah tersebut, Holmes berupaya mengatasi kepikunannya dengan membuat ramuan herbal sendiri. Tidak tanggung-tanggung, dia berburu herbal hingga ke Jepang dan mempertemukan dirinya dengan Tamiki Umezaki (Hiroyuki Sanada) yang mengatakan bahwa dirinya memiliki sebuah tanaman yang bisa mengobati dementia.

Ternyata alasan Holmes ingin mengobati dementia karena ada sebuah kasus yang belum terselesaikan dan masih menjadi misteri yang tersisa di jelang masa tuanya. Dia sempat mencatat kasus tersebut tapi kesulitan mengingatnya. Kasus itu tak lain adalah laporan seorang pria bernama Thomas Kelmot (Patrick Kennedy) yang memiliki permasalahan di mana sang istri, Ann Kelmot (Hattie Morahan), memiliki kepribadian yang berbeda setelah dua kali gagal memiliki anak karena keguguran.

Demi mengusir kesedihannya, Ann mengikuti kursus harmonika dengan seorang wanita misterius bernama Madame Schirmer (Frances de la Tour). Thomas merasa perubahan Ann justru semakin menjadi-jadi setelah mengikuti kursus tersebut. Istrinya itu dipergoki pernah berbicara sendiri memanggil kedua nama anaknya yang telah meninggal sambil bermain harmonika. Thomas curiga Madame Schimer telah melakukan sesuatu pada istrinya hingga berubah menjadi pribadi yang penuh misteri. Holmes pun diutus untuk menyelidiki perubahan istrinya itu.

Kasus itu ternyata menjadi novel yang sukses setelah dibukukan oleh John Watson dan telah difilmkan. Padahal apa yang ditulis Watson berbeda dengan fakta sebenarnya, di mana justru hal ini disengaja agar Holmes tidak hancur hatinya. Memangnya ada apa sih di kasus itu? Ah, nggak seru dong kalo saya ceritakan semuanya.

Pokoknya, sepanjang durasi kita akan dibawa ke suasana yang bikin hati prihatin. Bagaimana tidak? Holmes yang digandrungi perempuan justru harus menikmati masa tuanya dengan kesendirian tanpa seorang istri. Pertemanan dia dengan Roger juga membuat Munro khawatir dan memutuskan untuk pindah ke kota lain meninggalkan Holmes.

Cast

Selain plot yang menghanyutkan, kita akan disuguhi akting Ian McKellen yang mampu menampilkan sosok Holmes secara berbeda di usia senja dan 30 tahun lebih muda ketika mengusut kasus Thomas Kelmot. Penampilan ini mampu membuat penonton iba dengan kondisi tua Holmes yang penyakitan, kesepian, dan kebingungan.

Yang pasti, karakter Holmes di sini tidak sehebat dan setangguh versi Robert Downey Jr. Nah, seperti halnya manusia biasa, detektif sehebat dirinya pun pernah melakukan kesalahan yang fatal. Dan, kesalahan itu menjadi alasan kenapa Watson mengubah cerita kasus Thomas Kelmot menjadi fiksi yang berbeda dari kenyataan.

Buat film ini, saya berani memasang Ian McKellen sebagai Aktor Terbaik di ajang Academy Awards mendatang. Nggak kalah penting, Laura Linney si pemeran Munro juga punya peluang setidaknya sebagai nominator Aktris Pendukung Terbaik. Apalagi dua-duanya pernah masuk nominasi di kategori akting ajang Academy Awards. Ya, mungkin kali ini mereka bakal beruntung bawa pulang Piala Oscar.

Skor: 8,5/10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *