Nostalgia City Hunter Dalam Kepingan DVD

Bagi penggemar komik, City Hunter mungkin bukanlah bacaan yang langka. Sekitar akhir 90-an komik ini sempat booming di kalangan pembaca komik. Meski banyak memuat gambar seksi dan ketelanjangan, tapi dari sisi cerita City Hunter merupakan bacaan yang menghibur dan jenaka.

foto: japanzone.com.br
foto: japanzone.com.br

Saya ingat ketika itu masih duduk di bangku SMP, sempet bela-belain irit jajan cuma hanya membeli komik ini. Nah, dikarenakan saya memang kurang rajin menabung, akhirnya saya cuma bisa pinjam edisi terbarunya dari seorang teman yg sangat fanatik dgn Ryo Saeba, tokoh dalam komik ini yang jago nembak, bela diri, ganteng, tapi sayangnya berotak mesum.

Tapi siapa sangka di balik kemesumannya itu ternyata sosok Ryo sangat beradab sekali. Dia nggak bakal mau menjual dirinya ke dalam kejahatan. Dia menjadi semacam detektif hanya untuk membantu orang, meskipun terkadang klien yg dia pilih harus cantik dan seksi. Sepak terjangnya dengan partnernya yang galak dan posesif, Kaori, cukup menggelitik. Apalagi dalam cara menangani kasus kejahatan sangat tidak biasa.

Nah, meski komik ini bisa dibilang komik dewasa yang menawarkan cerita detektif, tapi jangan menyangka pembaca bakal dijejali cerita investigasi yg berat. Jika dibandingkan komik Detektif Conan, cerita City Hunter justru lebih “kekanak2an”, penuh dengan dialog-dialog konyol yang membuat pembaca ketawa ngakak.

Gemerlap film Hongkong pun pernah mengangkatnya ke dalam sebuah film dengan pemeran utama Jacky Chan dan beberapa bintang besar lainnya. Meski secara fisik Jacky Chan jauh dari tokoh komiknya, tetap saja saya tidak bosan-bosannya menyaksikan film ini. Bahkan sekarang pun jika ditayangkan kembali oleh salah satu stasiun TV, saya menyempatkan diri utk menontonnya.

Sekalipun sekarang ini di rumah saya sudah tidak ada satu pun seri dari komik tersebut–hilang karena dipinjam, kena banjir, dsb–saya masih menyimpan beberapa ceritanya di dalam otak saya. Toh akhirnya sebuah nostalgia saya alami ketika minggu lalu mampir ke Pinangsia Plaza, Glodok yang kebetulan mau beli beberapa kebutuhan komputer. Di jejeran counter penjaja DVD bajakan, saya melihat “bundel” DVD City Hunter. Satu bundel berisi 6 CD dengan harga Rp 30 rupiah. Murah? Bangetlah….

Dengan hati senang sayapun melenggang pulang dan langsung menyetel DVD itu. Tapi…….ternyata film anime City Hunter tidak sesuai dengan ekspetasi saya. Tadinya saya berharap kartun ini lebih seksi dan hidup. Nyatanya, beberapa adegan yang sedikit ngeres dihilangkan di versi kartunnya ini. Begitupun dengan animasinya yang terbilang masih kaku.

Ini memang benar-benar ‘keteledoran’ saya sih, karena City Hunter merupakan anime yang dibuat pada tahun 1987. Jadi sangat jelas dari kualitas animasi jauh dari ekpetasi saya. Meskipun begitu, untungnya dari sisi cerita versi kartunnya tidak jauh berbeda dengan komik. Saya pun bisa bernostalgia dan sesekali tertawa…

*Disadur dari blog planetmiring.com (28/3/2008) ketika masih rajin-rajinnya cuci mata ke Glodok hehehe….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *