Inisiatif yang Memicu Kepanikan di Kolam Renang Gajah Mada Plaza

foto: earthtimes.org
foto: earthtimes.org

Belakangan ini renang menjadi olah raga yang mulai saya akrabi. Bukan karena olahraga ini tidak menghasilkan keringat, tetapi karena memang dari sekian banyak macam olah raga, sepertinya renang adalah olahraga yang sedikit saya kuasai, karena saya dari kecil saya memang senang main air. Selain itu, olahraga ini juga sebagai terapi sinusitis yang saya idap selama bertahun-tahun. Jadi, hampir setiap minggu, tepatnya hari kamis, saya menyempatkan datang ke kolam renam umum di Gajah Mada Plaza yang kebetulan dekat dengan tempat tinggal saya.

Tapi suasana renang yang biasanya berjalan aman dan damai, mendadak heboh sore tadi. Sebenarnya saya juga tidak terlalu suka memicu kehebohan ini. Apalagi kehebohan ini berasal dari kecerobohan saya yang menghilangkan cooling pad untuk laptop yang baru saja saya beli di plaza. Saya ceroboh tidak menaruh plastik itu ke dalam tas yang saya bawa ke kamar bilas. Plastik itu saya taruh di meja tempat saya menaruh tas selama saya renang. Memang biasanya saya selalu menaruh barang yang saya bawa ke loker yang disediakan. Cuma karena kali ini tidak ingin repot jadi tas saya taruh saja di meja dekat kolam.

Selesai renang, saya mandi dengan tenangnya karena saya pikir meja tersebut dijaga oleh salah satu teman saya yang kebetulan juga sedang renang bersama temannya. Tapi begitu saya bilasan kok rasanya aneh melihat teman saya juga ikutan bilasan. Wah kalo gitu siapa yang jagain barang gue? Pikir saya sambil keramasan. Akibatnya, jika biasanya saya  bilasan memakan waktu sekitar 15 menit, kali ini terpaksa saya persingkat jadi 5 menit.

Setelah berpakaian saya langsung menuju ke meja tempat saya meletakan plastik cooling pad tadi. Ternyata kosong. Yang ada cuma tiga pasang sepatu milik saya dan teman saya. Kelabakan sudah tentu. Namun sebisa mungkin saya tidak panik. Sayangnya, tidak begitu dengan reaksi teman saya. Begitu mendengar plastik itu hilang, dia buru-buru langsung tanya sana-sini. Petugas keamanan di dalam tentu panik, begitu juga cleaning service-nya. Sampai-sampai tempat sampah digeledah untuk menyakinkan plastik itu tidak terbuang.

Yang tidak mengenakkan, dua SPG sebuah produk sabun antiseptik yang kebetulan booth-nya dekat dengan TKP juga ikutan panik seolah merasa takut tertunduh. Melihat gelagat yang nggak mengenakkan ini saya mencoba tenang dan berusaha untuk iklas kalo benar plastik itu hilang. Saya nggak menyangka kesigapan pekerja di kolam renang ini membuat saya malah merasa nggak enak, karena mereka benar-benar niat sekali membantu. Mungkin kasus kehilangan barang disini adalah hal yang langka, makanya mereka panik.

Ketika semua orang kelimpungan, tidak disangka temannya teman saya itu datang selesai bilasan sambil menenteng plastik yang saya cari.  Setengah girang saya menyambut kedatangan dia dari kamar bilas. Cuma itu dia. Saya nggak enak banget karena sudah hampir menggemparkan seluruh isi arena kolam renang. Otomatis, saya nggak henti-hentinya minta maaf sana-sini, terutama ke sekuriti dan cleaning service yang udah bela-belain ngacak-acak tempat sampah.

Ya ampun bro, kalo pengen inisiatif bilang-bilang dulu napa? Untung aja gak disorakin seisi gedung. Mudah-mudahan kebodohan ini gak terulang lagi.

*Disadur dari blog Planetmiring.com (2/11/2008)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *